Roti Sobek Buatan Warga Binaan Jadi Produk Unggulan Di Lapas Banjarmasin

- Penulis

Rabu, 9 Juli 2025 - 21:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Banjarmasin, Targetjurnalis.id

Warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banjarmasin kembali menunjukkan semangat produktifnya melalui kegiatan produksi roti sobek atau gembung yang dilaksanakan di dapur pembinaan, Rabu (09/07).

Dalam kegiatan tersebut, warga binaan terlibat langsung mulai dari tahap pengolahan adonan, pengulenan, fermentasi, hingga proses pengovenan. Proses ini merupakan bagian dari pembinaan kemandirian yang difokuskan pada keterampilan tata boga.

Salah satu warga binaan, Arbain, tampak telaten dan sigap dalam mengolah adonan hingga menjadi roti sobek siap jual. Ia mengaku senang dapat memperoleh keterampilan baru yang bisa dimanfaatkan setelah bebas nanti.

“Saya ingin setelah keluar bisa buka usaha kecil sendiri, setidaknya sudah tahu proses buat roti dari awal sampai jadi,” ujar Arbain.

Setiap 1 kilogram adonan mampu menghasilkan sekitar 15 buah roti sobek, yang kemudian dijual seharga Rp13.000 per buah. Untuk sementara, pemasaran produk masih terbatas di lingkungan internal lapas.

“Produksi roti sobek ini bukan hanya pelatihan teknis, tetapi juga membentuk mental kerja, ketelitian, dan tanggung jawab warga binaan,” ujar Hazairin, Kepala Seksi Kegiatan Kerja (Kasi Giatja) Lapas Banjarmasin.

Petugas dapur mendampingi warga binaan untuk memastikan kualitas produk sesuai standar, baik dari segi rasa, tekstur, maupun kebersihan proses. Roti yang dihasilkan memiliki aroma khas dan tekstur lembut, menjadi salah satu favorit di lingkungan lapas.

Kalapas Kelas IIA Banjarmasin, Akhmad Herriansyah, menyatakan bahwa keterampilan seperti ini akan menjadi bekal penting bagi warga binaan setelah selesai menjalani masa pidana.

“Kegiatan ini memberi pengalaman konkret yang dapat mereka kembangkan sebagai usaha mandiri setelah bebas. Ini bentuk nyata pembinaan yang aplikatif,” ungkap Herriansyah.

Dengan keterampilan yang diasah secara berkelanjutan, warga binaan diharapkan mampu bangkit dan berkontribusi positif ketika kembali ke masyarakat. (Humas Lapas Banjarmasin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Said Fahmi Ajak WBP Jadikan Waktu Di Lapas Banjarmasin Sebagai Momentum Perbaikan Diri
Lapas Banjarmasin Laksanakan Pengecekan Menyeluruh Alat Pemadam Api Ringan
Semangat Literasi Tumbuh Di Balik Tembok Lapas Kelas IIA Banjarmasin
Komunikasi Tanpa Batas, Wartelsuspas Bantu WBP Tetap Terhubung Dengan Keluarga
Program Hidroponik Lapas Banjarmasin Tumbuhkan Harapan Dan Kemandirian WBP
Tamping Kebersihan Blok Alpha Lapas Banjarmasin Ajarkan Nilai Disiplin Dan Tanggung Jawab
Lapas Banjarmasin Wujudkan Pembinaan Spiritual Dan Ketenangan Batin Melalui Salat Berjamaah
Upacara Penurunan Bendera Di Lapas Banjarmasin Berjalan Khidmat Dan Tertib

Berita Terkait

Minggu, 19 Oktober 2025 - 14:06 WIB

Said Fahmi Ajak WBP Jadikan Waktu Di Lapas Banjarmasin Sebagai Momentum Perbaikan Diri

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 17:32 WIB

Lapas Banjarmasin Laksanakan Pengecekan Menyeluruh Alat Pemadam Api Ringan

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 17:25 WIB

Semangat Literasi Tumbuh Di Balik Tembok Lapas Kelas IIA Banjarmasin

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 17:18 WIB

Komunikasi Tanpa Batas, Wartelsuspas Bantu WBP Tetap Terhubung Dengan Keluarga

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 17:09 WIB

Program Hidroponik Lapas Banjarmasin Tumbuhkan Harapan Dan Kemandirian WBP

Berita Terbaru