PEMALANG — Jateng, targetjurnalis.id
17/08/2025
Saat masyarakat Indonesia merayakan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia dengan suka cita, warga Dusun Kalibuntu, Desa Moga, Kecamatan Moga, justru menggelar aksi protes. Mereka menanam sekitar 20 pohon pisang di sepanjang Jalan Kalibuntu Gendoang yang kondisinya rusak parah dan tak kunjung diperbaiki selama hampir satu dekade.
Firman, salah satu pemuda setempat, mengatakan aksi itu dilakukan sebagai bentuk kekecewaan warga terhadap pemerintah desa. Menurutnya, berbagai jalur resmi telah ditempuh, mulai dari musyawarah dusun (musdus), musyawarah desa (musdes), hingga musyawarah rencana pembangunan desa (musrenbangdes). Namun, semua usulan tersebut tidak membuahkan hasil.
“Kami sudah tidak tahu harus berbuat apa lagi. Aksi ini murni bentuk protes warga, tidak ada unsur politik. Kami hanya berharap jalan segera diperbaiki agar tidak merasa dianaktirikan,” ungkap Firman.
Hal senada disampaikan Wakil Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Moga, Abdul. Ia menilai aksi pemuda itu lahir dari rasa kecewa karena usulan masyarakat tak kunjung direspons.
“BPD sudah berkali-kali mengajukan perbaikan jalan Kalibuntu Gendoang sejak 2024 hingga 2025. Kritik keras pun sudah sering kami sampaikan kepada Pemdes Moga, tapi hingga kini belum ada realisasi,” jelas Abdul.
Hadi, anggota BPD lainnya, menambahkan bahwa jalan tersebut sudah lebih dari 10 tahun rusak. Padahal, jalur itu merupakan akses penting yang menghubungkan tiga desa.
“Kalau masyarakat akhirnya memilih turun tangan dengan aksi simbolis, itu hal yang wajar. Kami hanya berharap Pemdes segera menindaklanjuti aspirasi warga dan memperhatikan kebutuhan mendesak ini,” ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan, warga masih menanti langkah nyata dari pemerintah desa terkait rekonstruksi jalan yang menjadi urat nadi perekonomian sekaligus mobilitas masyarakat sekitar.
Korwil jateng