Dana Bumdes Pekon Sri Rahayu Diduga Diselewengkan Ketua Dan Bendahara

 

Pringsewu- TargetJurnalis.Id
Dugaan adanya Penyelewengan Dana badan usaha milik desa (BUMDES) Pekon Sri Rahayu kecamatan Banyumas kabupaten Pringsewu yang dilakukan oleh ketua dan juga bendahara Bumdes
Dana Bumdes pada tahun 2016-2017-2018 yang di kucurkan melalui anggaran dana desa pekon Sri Rahayu mencapai 155.000.000 juta, kucuran dana tersebut sangat lumayan besar untuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDES).
Senin (21/11/2022).

 

saat wartawan ini mendatangi rumah kediaman bendahara menjawab,”saya menjadi Bendahara kurang lebih empat tahun pak, dan saya juga menggantikan bendahara sebelum saya, untuk saat ini bumdes fakum pak, sudah tiga tahun kurang lebihnya, tadinya bergerak di bidang usaha simpan pinjam uang, namun macet angsurannya, kisaran 50 juta yang masih di tangan warga, ujarnya”.

Selain itu bendahara bumdes menambahkan, “Sisa dana yang ada di rekening masih ada 70 juta, itu di luar yang di pake untuk membuka usaha BRI link di rumahnya, setahun berjalan terus fakum usaha brilink tersebut akibat sinyal susah”, kilahnya.

 

Ketua bumdes Edi Hartono saat di konfirmasi melalui panggilan via waatsaapp mengatakan, “Modal bumdes itu 155.000.000 juta namun berkala mas, dan itu sudah melalui laporan Inspektorat setiap tahunnya, dan ini tinggal buat laporan diakhir tahun ini saja”,katanya.

Edi ketua bumdes saat di konfirmasi seolah enggan dan keberatan untuk menjelaskan pada awak media, dengan alasan tidak nyaman jika ngobrol di telpon, saat awak media mencoba untuk minta waktu di esok hari Selasa pak Edi juga keberatan dan berkilah, “Tunggu nanti aja rapat saya ping nomor sampean mas, kan saya juga masuk grub Global News”, tambahnya.

Warga mempertanyakan permasalahan bumdes yang Disinyalir adanya dugaan Penyelewengan Dana bumdes yang di lakukan oleh ketua bumdes dan bendahara, karna menurut warga tidak ada keterbukaan pada warga dan masyarakat pada umumnya.

Warga yang tak mau di cantumkan namanya mengatakan, “selama ini bumdes tidak pernah ada kegiatan mas, sudah lebih tiga tahun kayaknya, bumdes macet, bahkan ada kabar katanya dana bumdes di pinjam bendahara 20 jutaan kurang lebihnya, gak tau lebih jelasnya uang tersebut untuk apa, padahal kucuran dananya lumayan besar dari desa, kalau tidak salah sekitar 150 juta di 3 tahapan, sisanya sekian banyak gak jelas mas kemana”, bebernya dengan nada kesal.

Warga berharap kepada aparat penegak hukum (APH) agar kiranya bisa mengusut tuntas dugaan permasalah yang ada di Pekon Sri Rahayu, khususnya dana bumdes yang di sinyalir adanya dugaan penyimpangan.

(Dika N)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *