Pemalang—Targetjurnalis.Id|
pertemuan rutin yang di adakan oleh ko’ordinator seni panggung biasa dipangil Mas Rofi’i/Pii mengadakan pertemuan rutinan untuk pembahasan seni panggung Yang saat ini kurang di gemari dan kurang di minati kaula muda – mudi di era sekarang ini.
‘Dengan adanya Komunitas AKUR, ini Orang yang mau berkarya bisa mempertunjukan Seni dan kelebihanya melalui seni Semacam Mendekor, Mendesain panggung dll, Kegiatan rutinan ini dihadiri seniman panggung dari berbagai daerah Pemalang , Tegal , Pekalongan yang tergabung dalam kominitas AKUR
Dengan diadakanya pertemuan antar seniman panggung dari berbagai daerah bisa mempersatukan dan membahas dan musyawarah kegiatan adat jawa. Yaitu adat Baku Gagrag Mataram, Gagrag Surakarta dan Gagrag Sunda Siger dalam upaya mengenalkan tradisi jawa.
Komunitas AKUR ini di bentuk atas dasar kesamaan dan kepedulian bersama dalam kegiatan seni tradisional yang di ketuai Bapak Rofi’i, S.Pd.
Dengan berjumlah anggota 188 orang yang terbentuk dari bermacam seni.
1. Tata Rias
2. Panatacara
3. Cucuk Lampah
4. Penari Tradisional.
5. Fotografer
6. Tukang shoting
7. Ahli dekorasi panggung
8. Ahli Henna dan Sound sistem
Merekalah yang membentuk kebersamaan dalam Komunitas Seniman Panggung Pegantin (AKUR)
Yang dilaksanakan dirumah kediaman sesepuh dari Komunitas yaitu Bapak Rustiono, S.Pd diDesa Jrakah Kecamatan Petarukan ,Dan banyak materi yang di sampaikan olehnya di antaranya.
1. Macapat yang di sisipkan dalam
acara mantenan .
2. Rujukan gending dalam mengiringi
sungkem pengantin kepada
orang tua
Kegiatan ini berdasarkan keiginan dari para Seniman Panggung yang sekarang terbentuk dan melestarikan budaya sesuai Pansa Pasar yaitu adat jawa dan sunda (slmt)