Pangkalpinang, targetjurnalis.id,- Tempat bersejarah legenda rakyat Toboali, Bang Belim dan Ko Abing di pantai Belimbing perlahan terancam rusak bahkan punah. Sebabnya bukan abrasi, bukan juga adanya peristiwa alam yang menyebabkan kawasan wisata pantai di Kabupaten Bangka Selatan tadi terhunus ancaman. Sebabnya adalah adanya sebuah surat perintah kerja dari BUMN Plat merah untuk sebuah CV Timor Ramelau di pesisir laut merbau, Minggu, 05 Juni 2022.
Seperti diketahui bersama, sudah seminggu ini konsentrasi unsur Forkopimda Babel terpusat pada gejala bergejolaknya daerah pesisir pantai Merbau di Toboali. Walau diketahui ada faktor Pro dan Kontra, namun tak urung aparat keamanan TNI-POLRI beserta Tim Gabungan tidak mau kecolongan unras seketika berubah menjadi amuk massa.
Dalam pantauan media, reporter di lapangan mengatakan diketahui sudah hampir terjadi bentrok fisik di pesisir pantai Merbau antara kelompok nelayan dan kelompok penambang,
Dari video durasi pendek yang beredar nampak kawanan nelayan berteriak-teriak mengusir sekelompok warga yang diduga merupakan pekerja dari PIP CV Timor Ramelau. “ Weeee…bang*** ka aok, minta laaah ponton ikak dibawahnya ada baye (buaya),” teriak seseorang dalam video yang viral di kanal sosmed.
Sementara itu, menyikapi hal tersebut. Bupati Bangka Selatan Herdavid bertindak cepat dengan mendatangi kawasan yang tensinya sudah mulai meninggi tadi.
“Jadi bapak-bapak ibu-ibu, adik-adik hadir sekalian disini mohon sabar. Saya sudah langsung menelpon pihak PT. Timah agar selekas mungkin meninjau ulang perizinan yang ada,” sebut Herdavid seperti laporan reporter lapangan.
Herdavid menilai, demi menjaga suasana kondusif yang sebenarnya sudah berlangsung selama ini pihaknya dalam permasalahan ini tentu akan membela masyarakat nelayan yang terancam mata pencahariannya. “Kami juga akan sesegera mungkin meminta pihak terkait lainnya untuk bisa urun rembug memecahkan persoalan ini. Jika menyangkut hajat hidup rakyat saya tentu dua-duanya saya bela,” tegasnya disambut tepuk tangan peserta yang hadir.
Untuk itu, Bupati meminta semua pihak, juga CV Timor Ramelau agar menahan diri. “Saya paham Saudara H sudah ada perizinannya, tapi ini ada protes dari masyarakat sekitar. Jadi mari kita sama-sama selesaikan dengan baik.” (Red).