Kangkangi Asta Cita Presiden, HMI: Usut Tuntas Pembeckup BBM Ilegal di Kec.Babat Toman Muba Sumatera Selatan

Muba-Targetjurnalis.id|

Ketua HMI himpunan mahasiswa  Islam,inisial Di bersama Yh anggota Kodam ll dua Sriwijaya di duga mebeckup dan memiliki gudang minyak ilegal di desa bruge kec babat Toman Muba Sumsel…

MUBA, Dengan gagah ketua HMI Sumsel menyebut nama anggota Kodam ll Sriwijaya,,Sebuah gudang penampungan minyak ilegal yang beroperasi di kawasan Beruge selama sebulan terakhir menjadi perhatian serius masyarakat desa Beruge Kecamatan Babat Toman Kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan, Minggu (26/01/25).

 

Aktivitas ilegal tersebut tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga mengancam keselamatan warga sekitar akibat potensi ledakan dan pencemaran lingkungan.

Berdasarkan informasi dari warga setempat, gudang tersebut beroperasi secara diam-diam dengan aktivitas bongkar muat yang dilakukan tiap hari. Aroma menyengat dari minyak mentah yang disimpan di gudang tersebut kerap tercium hingga ke permukiman warga, menimbulkan kekhawatiran akan dampak kesehatan dan lingkungan.

“Setiap hari kamis melihat truk-truk tangki besar keluar-masuk gudang. Bau minyaknya sangat menyengat, dan kami khawatir terjadi hal-hal buruk seperti ledakan,” ungkap R salah satu warga Beruge.

Selain itu, lokasi gudang yang berdekatan dengan permukiman padat penduduk dan berpotensi mencemari sumber air bersih memperbesar risiko pencemaran.Warga meminta pihak berwenang segera bertindak sebelum terjadi insiden yang lebih serius.

“Kami butuh tindakan nyata, jangan tunggu sampai ada korban jiwa,” tambah R.

Sementara itu Kepala Desa Beruge saat di hubungi dirinya tidak tahu menahu kegiatan tersebut karena pihak pengelola tidak pernah melapor usaha dan kegiatan yang dilakukan di wilayahnya.

“Kami pihak desa tidak tahu, kalau memang itu Penampungan minyak ilegal ya silahkan angkat kaki dari desa kami. Bukan hanya masalah hukum, tetapi juga ancaman nyata bagi keselamatan, kesehatan, dan kelestarian lingkungan, ” ujarnya.

Dirinya berharap langkah cepat dan tegas dari aparat diperlukan untuk menghentikan operasi ini demi melindungi masyarakat Beruge.

(Red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *