Banjarmasin, Targetjurnalis.id –
Warga binaan Lapas Kelas IIA Banjarmasin yang tergabung dalam kegiatan kemandirian pembuatan keripik tempe kembali melaksanakan proses produksi, Sabtu (14/06). Kegiatan ini mencakup seluruh tahapan mulai dari pengolahan awal hingga pengemasan produk siap jual.
Dita Dwi Pras, koordinator warga binaan untuk kegiatan ini, menjelaskan bahwa proses dimulai dari pembersihan dan pengangkatan kulit ari tempe, kemudian tempe didiamkan selama satu hari. Selanjutnya dilakukan perebusan kedua untuk mendapatkan tekstur yang lebih renyah.
“Setelah itu kami menyiapkan campuran tepung ragi atau tapioka, lalu tempe dibungkus dan didiamkan selama dua hari sebelum dipotong tipis sesuai permintaan. Setelah dipotong, baru masuk ke proses penggorengan dan pengemasan,” jelas Dita.
Keripik tempe hasil produksi warga binaan ini dipasarkan secara internal di lingkungan Lapas Banjarmasin, serta telah menerima sejumlah pesanan dari pihak luar yang menyukai cita rasa dan kerenyahannya.
Kalapas Banjarmasin, Akhmad Heriansyah, mengapresiasi semangat para warga binaan dalam menjalani program pembinaan ini.
“Kegiatan seperti ini bukan hanya menciptakan produk berkualitas, tetapi juga membentuk jiwa wirausaha dan kemandirian bagi warga binaan. Ini sejalan dengan komitmen kami untuk menciptakan pembinaan yang produktif dan berdampak positif,” ujarnya.
Senada dengan itu, Kepala Seksi Kegiatan Kerja (Kasi Giatja), Hazairin, menyampaikan bahwa proses produksi keripik tempe ini merupakan bagian dari pembinaan yang terstruktur dan berkelanjutan.
“Kami terus mendorong warga binaan untuk aktif, disiplin, dan terampil dalam proses produksi. Ini menjadi bekal penting bagi mereka saat kembali ke masyarakat nanti,” ucap Hazairin.
Program ini menjadi salah satu bentuk nyata pembinaan kemandirian di bawah pembinaan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan RI (Kemenimipas RI) yang terus mendorong pemberdayaan warga binaan melalui kegiatan yang bernilai ekonomi. (Lapas Banjarmasin)