Pekerjaan Rigit Beton Mejasem Barat – Mejasem Timur Di Duga Proyek Siluman

 

Slawi – jeteng, targetjurnalis.id 06/08/2024
Pekerjaan Rigit Beton Akses Jalan dari Mejasem Timur ke Mejasem Barat. Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal  tak di sertai papan nama proyek serta material batu yang di gunakan adalah Batu Bangkong yang di pastikan bukan peruntukannya atau tidak sesuai dengan speck .

Hal tersebut kedapatan saat team menyusuri jalan di desa Mejasem Timur.  Di dapati adanya material batu Bangkong yang sepertinya sengaja di letakkan di pinggir jalan .
Dugaan kuat hal itu adalah sebuah pekerjaan perbaikan jalan karena memang jalan  tersebut mengalami kerusakan yang cukup parah.

Namun sayangnya tak di temukan papan nama proyek di lokasi tersebut sehingga team mengalami kesulitan guna mengetahui kejelasannya.

Padahal menurut Amanah Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Nomor 14 Tahun 2008 dan Perpres Nomor 54 Tahun 2010 dan Nomor 70 Tahun 2012, dimana mengatur setiap pekerjaan bangunan fisik yang dibiayai negara wajib memasang papan nama proyek, dimana memuat jenis kegiatan, lokasi proyek, nomor kontrak, waktu pelaksanaan proyek dan nilai kontrak serta jangka waktu atau lama pekerjaan.

Bukan hanya tidak ada papan informasi, pekerjaan , proyek tersebut diduga akan  dikerjakan secara asal – asalan ,terlihat  material yang akan di gunakan untuk rigit beton tersebut menggunakan material batu dengan kwalitas rendah.

Menurut Iman Tarono ( 48 ) Th selaku tokoh masyakat setempat mengatakan dirinya tidak mengetahui kalau di wilayahnya ada proyek pekerjaan rigit beton; hanya saja informasi yang beredar di tengah masyarakat bahwa jalan tersebut akan di perbaiki.

“Saya tidak tahu pak anggarannya berapa, karena tidak ada  papan informasi , seharusnya sebelum di laksanakan pekerjàan, papan informasi harusnya di pasang untuk di ketahui khalayak umum, jadi pantas jika sebagian warga menduga kalau ini proyek siluman ” kata  Imam Tarono .Senin ( 05/08/2024)

Dirinya menambahkan, Batu Bangkong yang di letakan di tepi jalan yang rusak tersebut di duga akan di jadikan material pekerjaan perbaikan jalan, padahal batu semacam itu menurutnya tidak layak di jadikan marerial perbaikan jalan Pihaknya pun meminta pada pemerintah desa Mejasem Timur untuk meninjau lokasi sekaligus jika perlu pasang papan informasi sehingga masyarakat tidak menduga duga bahwa pekerjaan tersebut adalah proyek siluman .

” kami minta pemerintahan desa uhtuk meninjau lokasi dan membenahi segala kekurangan yang ada termasuk mengkaji ulang penggunaan batu bangkong sebagai material dalam pekerjaan rigit beton tersebut ” Pungkasnya..

Slmt.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *