Pringsewu, TargetJurnalis.id
Pekon Madaraya, kecamatan Pagelaran Utara Kabupaten Pringsewu menggelar kegiatan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat ( BBGRM ) tahun 2024.
Kegiatan ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakan disetiap tahunannya, sebagai upaya menumbuh kembangkan semangat gotong royong dan peran aktif masyarakat dalam pembangunan. Kegiatan BBGRM ini menjadi salah satu program Pekon.
Pembangunan di pekon Madaraya berlandaskan musyawarah mufakat. Ini tercermin dalam perencanaan pembangunan desa melalui berbagai tahap musyawarah, meliputi musyawarah Dusun, musyawarah Desa, hingga ke tingkat musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang).
Pada musyawarah, pemerintah pekon Madaraya melibatkan berbagai elemen, seperti, lapisan warga masyarakat dan unsur pemerintahan desa,aparut desa BHP, kepala dusun, RT, PKK, LPM, karangtaruna, dan tetap mengedepankan sinergitas unsur kecamatan setempat.
Tujuan dari pelaksanaan kegiantan BBGRM adalah menjaga dan melestarikan budaya gotong royong, sebagai budaya asli bangsa Indonesia. Kemudian meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pembangunan.
Menurut kepala pekon madaraya Haryadi sebagai warga masyarakat memiliki tiga kewajiban, meliputi kesadaran bergotong-royong, taat pajak, kemudian kesadaran dalam menjaga ketertiban keamanan lingkungan.
” Sebenarnya kewajiban warga itu ada tiga, pertama yang yaitu sadarkan gotongryong, kdua,sadar akan membayar pajak PBB dan ketiga yaitu sadar akan melaksanakan ronda malam kalaw semua itu dilaksakn pasti pekon madaraya akan berkembang maju sejahterakan dan mandiri srata lingkungan aka menjadi aman sentosa, “imbuh Haryadi.
Haryadi berharap, dengan adanya kegiatan bualan bakti gotong masyarakat (BBGRM) dapat merangsang kepedulian masyarakat untuk berperan penting dalam meningkatkan semangat kebersamaan sepenuhnya.
” ini bisa meningkatkan kepedulian dan peran aktif masyarakat berdasarkan semangat kebersamaan,kekeluargaan,dan kegotong royongan guna mewujudkan masyarakat aman dan sejahtera serata agamis untuk melestarikan budaya gotong royong warisan leluhur bangsa Indonesia, “tutup Haryadi.
(DN)