Pembinaan Keagamaan Di Lapas Banjarmasin Bentuk Pribadi Religius Dan Tangguh

- Penulis

Rabu, 18 Juni 2025 - 21:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Banjarmasin, Targetjurnalis.id –

Rabu (18/06) pagi, suasana khusyuk menyelimuti Masjid Baabud Taqwa Lapas Kelas IIA Banjarmasin. Tampak sejumlah warga binaan melaksanakan salat Dhuha secara berjamaah yang dimulai pukul 09.00 WITA, dengan imam dari kalangan warga binaan sendiri. Ibadah sunnah ini rutin dilakukan sebagai bagian dari pembinaan keagamaan yang konsisten dilaksanakan di dalam lapas.

Salat Dhuha, yang dikenal sebagai pembuka pintu rezeki, menjadi sarana bagi warga binaan untuk memperbaiki diri dan memperkuat hubungan spiritual dengan Allah SWT. Selain berjamaah di masjid, sebagian warga binaan juga menunaikannya secara mandiri di kamar hunian masing-masing.

Usai melaksanakan salat Dhuha, kegiatan dilanjutkan dengan pembelajaran mengaji. Warga binaan secara berkelompok mempelajari Iqra maupun Al-Qur’an, didampingi oleh sesama warga binaan yang telah memiliki kemampuan mengajar. Suasana belajar berlangsung dengan khidmat, mencerminkan semangat untuk terus memperdalam ilmu agama selama menjalani masa pidana.

Kasubsi Bimbingan Kemasyarakatan dan Perawatan (Bimkemaswat), M. Junaidi, menyampaikan bahwa pembinaan spiritual di Lapas Banjarmasin tidak hanya berfokus pada pengajaran keagamaan, tetapi juga penanaman kebiasaan baik yang bisa dilanjutkan setelah bebas nanti.

“Salat Dhuha ini menjadi ikhtiar yang terus kami dorong. Harapannya, warga binaan tidak hanya menjadi pribadi yang lebih tenang dan religius selama menjalani pidana, tapi juga membawa kebiasaan positif ini saat kembali ke tengah masyarakat,” ujar Junaidi.

Kalapas Kelas IIA Banjarmasin, Akhmad Herriansyah, turut mengapresiasi rutinitas ibadah dan pembelajaran keagamaan ini, serta menegaskan pentingnya pembinaan spiritual sebagai pondasi pembinaan secara utuh.

“Spiritualitas yang kuat akan memperkuat kesiapan mental dan moral mereka saat bebas nanti. Dari kebiasaan kecil seperti salat Dhuha dan belajar mengaji inilah, semangat perubahan besar bisa dimulai,” ungkap Kalapas.

Dari balik tembok pemasyarakatan, lantunan doa dan ayat-ayat suci menjadi bukti bahwa harapan dan perubahan bisa tumbuh di mana saja. Sebuah sujud dan bacaan yang tulus, mengandung makna mendalam tentang ikhtiar, ampunan, dan jalan hidup yang lebih baik. (Lapas Banjarmasin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Said Fahmi Ajak WBP Jadikan Waktu Di Lapas Banjarmasin Sebagai Momentum Perbaikan Diri
Lapas Banjarmasin Laksanakan Pengecekan Menyeluruh Alat Pemadam Api Ringan
Semangat Literasi Tumbuh Di Balik Tembok Lapas Kelas IIA Banjarmasin
Komunikasi Tanpa Batas, Wartelsuspas Bantu WBP Tetap Terhubung Dengan Keluarga
Program Hidroponik Lapas Banjarmasin Tumbuhkan Harapan Dan Kemandirian WBP
Tamping Kebersihan Blok Alpha Lapas Banjarmasin Ajarkan Nilai Disiplin Dan Tanggung Jawab
Lapas Banjarmasin Wujudkan Pembinaan Spiritual Dan Ketenangan Batin Melalui Salat Berjamaah
Upacara Penurunan Bendera Di Lapas Banjarmasin Berjalan Khidmat Dan Tertib

Berita Terkait

Minggu, 19 Oktober 2025 - 14:06 WIB

Said Fahmi Ajak WBP Jadikan Waktu Di Lapas Banjarmasin Sebagai Momentum Perbaikan Diri

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 17:32 WIB

Lapas Banjarmasin Laksanakan Pengecekan Menyeluruh Alat Pemadam Api Ringan

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 17:25 WIB

Semangat Literasi Tumbuh Di Balik Tembok Lapas Kelas IIA Banjarmasin

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 17:18 WIB

Komunikasi Tanpa Batas, Wartelsuspas Bantu WBP Tetap Terhubung Dengan Keluarga

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 17:09 WIB

Program Hidroponik Lapas Banjarmasin Tumbuhkan Harapan Dan Kemandirian WBP

Berita Terbaru