Karang Intan, Targetjurnalis.id –
Lapas Narkotika Kelas IIA Karang Intan mengikuti secara virtual kegiatan penguatan tugas dan fungsi pembinaan narapidana dan anak binaan yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas), Senin (10/3). Kegiatan ini diikuti oleh Kepala Lapas (Kalapas) Narkotika Karang Intan dan Pejabat Struktural di Aula Lapas serta dihadiri langsung oleh Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Ditjenpas Kalimantan Selatan, Mulyadi, beserta jajaran.
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman dan pelaksanaan kebijakan Pemasyarakatan, khususnya dalam aspek pembinaan bagi narapidana dan anak binaan. Direktur Pembinaan Narapidana dan Anak Binaan, Yulius Sahruzah, yang menjadi narasumber, memaparkan berbagai materi terkait mekanisme pemberian remisi, cuti bersyarat (CB), pembebasan bersyarat (PB), cuti menjelang bebas (CMB), serta program asimilasi dan reintegrasi sosial. Selain itu, ia juga menekankan pentingnya rehabilitasi bagi narapidana dan anak binaan agar dapat kembali ke masyarakat dengan lebih siap.
Kalapas Narkotika Karang Intan, Edi Mulyono, menegaskan bahwa pihaknya akan terus mendukung program pembinaan, termasuk pengembangan keterampilan dan kemandirian bagi narapidana dan anak binaan.
“Kami berkomitmen untuk memberikan pembinaan terbaik agar mereka memiliki bekal saat kembali ke masyarakat,” katanya.
Mendukung hal tersebut, Kakanwil Ditjenpas Kalimantan Selatan, Mulyadi, menyatakan bahwa kegiatan ini menjadi sarana penting dalam memastikan pemahaman dan pelaksanaan kebijakan Pemasyarakatan berjalan optimal di seluruh jajaran. Ia menekankan bahwa komitmen terhadap pembinaan harus terus diperkuat demi keberhasilan rehabilitasi dan reintegrasi sosial narapidana dan anak binaan.
Selain membahas kebijakan pembinaan, dalam kesempatan ini juga dibahas pendataan produk unggulan UMKM hasil karya narapidana dan anak binaan yang akan dipamerkan dalam pameran produk unggulan pada 18-20 April 2025 dalam rangka Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-61.
Lapas Narkotika Karang Intan siap berpartisipasi dengan menampilkan hasil karya terbaik dari narapidana dan anak binaan sebagai bukti nyata keberhasilan program pembinaan kemandirian. (sbl)
