Renungan Iman Di Lapas Banjarmasin: Hidup Setia Sebagai Bentuk Kesiapan Rohani

Banjarmasin, Targetjurnalis.id

Suasana penuh keteduhan dan sukacita rohani terasa di Gereja Oikumene Lapas Kelas IIA Banjarmasin, Kamis (09/10). Seluruh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Kristiani bersama Pembina Gereja Oikumene mengikuti Ibadah Rutin Bulanan Pelayanan dari Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh.

Kegiatan ibadah yang dipimpin oleh Pdt. Henti Simbolon, S.Th tersebut mengangkat tema dari Kitab Matius 24:42, “Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang.

Dalam khotbahnya, Pdt. Henti menyampaikan makna mendalam tentang pentingnya hidup berjaga-jaga dalam iman, tidak lengah terhadap godaan dunia, serta senantiasa siap menyambut kedatangan kembali Tuhan Yesus. Ia menegaskan bahwa berjaga bukan hanya menunggu, tetapi diwujudkan dengan hidup setia pada firman Tuhan, menjaga hati dari kepentingan duniawi, dan terus berdoa dengan tulus.

“Berjaga berarti menjaga hati dan pikiran tetap bersih, tidak terlena oleh duniawi, serta siap menghadapi segala tantangan dengan iman yang teguh,” ujarnya dalam khotbah.

Sementara itu, Erik Simanjuntak, selaku Pembina Gereja Oikumene Lapas Kelas IIA Banjarmasin, dalam renungannya menambahkan pesan agar seluruh umat terus melaksanakan tanggung jawab masing-masing dengan penuh kesetiaan.

“Hidup setia dalam iman berarti melakukan tugas dengan tanggung jawab, menjaga hati tetap suci, dan pikiran jernih agar siap menyambut kedatangan-Nya,” ucapnya.

Rangkaian kegiatan dimulai dengan pujian penyembahan, dilanjutkan dengan khotbah dan doa bersama, yang semuanya berlangsung dalam suasana khusyuk dan penuh rasa syukur.

Kepala Lapas Kelas IIA Banjarmasin, Akhmad Herriansyah, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan rohani tersebut. Menurutnya, pembinaan keagamaan menjadi salah satu pilar penting dalam membentuk karakter warga binaan.

“Kami mendukung penuh setiap kegiatan rohani yang membawa semangat pertobatan dan pembaruan diri bagi para warga binaan. Ibadah seperti ini menjadi ruang untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan memperbaiki arah hidup,” tutur Kalapas.

Melalui kegiatan ini, diharapkan para WBP dapat terus memperdalam iman, memperkuat hubungan dengan Tuhan, serta menumbuhkan semangat baru untuk menjalani kehidupan yang lebih baik di masa mendatang. (Humas Lapas Kelas IIA Banjarmasin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *